Mekanisme terjadinya sporulasi adalah sebagai berikut (Neli,
2011):
1) Pada tahap pertama bakteri
membentuk filamen aksial. Pembentukan filamen aksial tidak berlangsung lama.
2) Pembentukan septum asimetris,
menghasilkan sel induk dan calon sel pra-spora. Masing-masing sel menerima DNA
anakan. Selanjutnya terjadi fagositosis sel praspora oleh sel induk, sehingga
sel praspora menjadi bentukan yang disebut protoplas.
3) Tahap ketiga adalah perkembangan
protoplas yang disebut perkembangan spora-awal (forespore). Pada perkembangan
spora-awal belum terbentuk peptidoglikan, sehingga bentuk spora-awal tidak
beraturan (amorfus).
4) Pembentukan korteks
(peptidoglikan). Spora-awal menyintesis peptidoglikan, sehingga spora-awal
mempunyai bentuk pasti. Pembentukan peptidoglikan oleh spora-awal disebut juga
pembentukan korteks.
5) Pembentukan pembungkus (coat).
Spora-awal menyintesis berlapis-lapis pembungkus spora. Pembungkus spora
disintesis baik secara terus-menerus maupun terputus-putus, sehingga tampak
seperti penebalan korteks. Material korteks dan pembungkus spora berbeda.
6) Pematangan spora. Spora bakteri
menyintesis asam dipokolinat dan melakukan pengambilan kalsium. Dua komponen
ini merupakan karakteristik resistensi dan dormansi endospora.
Tahap terakhir adalah pelepasan spora. Terjadi lisis sel induk,
sehingga spora yang telah matang keluar. Tidak ada aktivitas metabolic yang
terjadi sampai spora siap untuk melakukan germinasi. Proses sporulasi ini
biasanya berlangsung sekitar 15 jam.
0 komentar:
Posting Komentar