Kamis, 08 Maret 2012

Kimia Organik (Aldehid dan Keton)


Aldehida dan Keton
                        Sekarang kita sampai pada stuktur dan reaksi yang menyangkut  gugus fungsi penting dalam kimia organik, yaitu gugus karbonil,  C = O. Gugus ini dimiliki oleh golongan senyawa aldehida, keton, asam karboksilat, ester dan turunan lainnya. Senyawa ini penting dalam banyak proses biologi dan merupakan mata niaga penting pula. Aldehida mempunyai paling sedikit satu atom hidrogen melekat pada gugus karbonil. Gugus lainnya dapat berupa gugus hydrogen, alkil atau aril.

                        Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen. Aldehid berasal dari “alkohol dehidrogenatum“. (cara sintesisnya).
Struktur Aldehid : R – CHO
Ciri-ciri aldehid :
-         Sifat-sifat kimia aldehid dan keton umumnya serupa, hanya berbeda dalam derajatnya. Unsur C kecil larut dalam air (berkurang + C).
-         Merupakan senyawa polar, TD aldehid > senyawa non polar
-         Sifat fisika formaldehid : suatu gas yang baunya sangat merangsang
-         Akrolein = propanal = CH2=CH-CHO : cairan, baunya tajam, sangat reaktif.
Contoh : Formaldehid = metanal = H-CHO
-         Sifat-sifat : satu-satunya aldehid yang berbentuk gas pada suhu kamar, tak berwarna, baunya tajam, larutanya dalam H2O dari   40 %  disebut formalin.
-       Penggunaan : sebagai desinfektans, mengeraskan protein (mengawetkan contoh-contoh biologik), membuat damar buatan.

Pembuatan aldehid :
-         Oksidasi dari alkohol primer
-         Oksidasi dari metilbenzen
-         Reduksi dari asam klorida
         Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil (C=O) terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah aril. Sifat-sifat sama dengan aldehid.
Struktur: (R)2-C=O
Contoh : propanon = dimetil keton = aseton = (CH3)2-C=O
-         Sifat : cairan tak berwarna, mudah menguap, pelarut yang baik.
-         Penggunaan : sebagai pelarut.
Contoh lain : asetofenon = metil fenil keton
-         Sifat : berhablur, tak berwarna
-         Penggunaan : sebagai hipnotik, sebagai fenasil klorida (kloroasetofenon) dipakai sebagai gas air mata.
Pembuatan keton
-         Oksidasi dari alkohol sekunder
-         Asilasi Friedel-Craft
-         Reaksi asam klorida dengan organologam
Tatanama aldehida dan keton
        Dalam sistem IUPAC, aldehida diberi akhiran  –al (berasal dari suku pertama aldehida). Contoh-contohnya adalah sebagai berikut :
Description: tanal
          Karena aldehida telah lama dikenal, nama-nama umum masih sering digunakan. Nama-nama tersebut dicantumkan dibawah nama IUPAC-nya. Karena nama ini sering digunakan, anda perlu juga mempelajarinya juga.
        Untuk aldehida yang mempunyai subtituen, penomoran rantai dimulai dari karbon aldehida sebagai mana contoh berikut :

         Untuk aldehida siklik, digunakan awalan-karbaldehida. Aldehida aromatik sering mempunyai nama umum.
Description: siklopentana
           Dalam sistem IUPAC, keton diberi akhiran-on (dari suku kata terakhir keton). Penomoran dilakukan sehingga gugus karbonil mendapat nomor kecil. Biasanya keton diberi nama dengan menambahkan kata keton setelah nama-nama gugus alkil atau aril yang melekat pada gugus karbonil. Sama halnya dengan aldehida nama umum sering digunakan. Contohnya adalah sebagai berikut :
Description: siklobenzana


0 komentar:

Posting Komentar

artikel ilmia © 2008 Template by:
SkinCorner